Subscribe
Edi Rakhman's Blog
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Profil
  • Jurnal
  • Kolom
    • Cerpen
    • Cerita Misteri
    • Dongeng
    • Hobby
    • Opini
    • Puisi
  • Artikel
    • Kebangsaan
    • Agama
    • IPTEK
  • AplikasiBaru!
    • DESAIN LAD
    • LOGMAT
    • JARKOM
    • OTIS
    • SKI
    • DASSTEL
  • Beranda
  • Profil
  • Jurnal
  • Kolom
    • Cerpen
    • Cerita Misteri
    • Dongeng
    • Hobby
    • Opini
    • Puisi
  • Artikel
    • Kebangsaan
    • Agama
    • IPTEK
  • AplikasiBaru!
    • DESAIN LAD
    • LOGMAT
    • JARKOM
    • OTIS
    • SKI
    • DASSTEL
No Result
View All Result
Edi Rakhman's Blog
No Result
View All Result
Home Dongeng

Jose Si Pemain Biola Ajaib

Nieswati Leni by Nieswati Leni
26 Agustus 2020
in Dongeng
3 min read
0
Jose Si Pemain Biola Ajaib
0
SHARES
0
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Di sebuah desa yang dikelilingi gunung dan bukit, ada sebuah keluarga petani miskin dengan anak tunggalnya yang bernama Jose. Jose adalah pemuda yang baik dan patuh kepada kedua orang tuanya. Dia mau membantu orang tuanya bekerja di ladang tanpa disuruh-suruh. Jose pemuda yang riang gembira, tak penah mengeluh.

Suatu hari saat Jose hendak menyusul kedua orang tuanya ke ladang, dia melihat seorang nenek tua yang dikerumuni anak-anak. Nenek itu berpakaian tua, kumal, dan compang-camping. Dia mengemis, tangannya menengadah meminta sesuatu.. Anak-anak nakal malah menyorakinya. Mereka hendak menimpukinya dengan kerikil. Untunglah Jose yang lewat ke situ mencegahnya.

Jose berseru dan menghardik anak-anak, “Hei….!!! Kalian tidak boleh begitu!”

Jose kemudian mendekati nenek itu. Kelihatan tangannya gemetaran seolah hendak meminta sesuatu. Dengan sigap, Jose memberi sebagian bekal untuk orang tuanya kepada nenek itu. Nenek itu mengucapkan terima kasih.

Artikel Terkait

Lemari Jati Antik

Esok harinya, Jose bertemu lagi dan juga memberi bekal kepadanya. Kejadian itu berulang hingga hari ketiga. Hari itu tak seperti biasanya. Nenek itu mukanya terlihat  riang dan berkata dengan nada yang tiba-tiba berubah merdu.

“Jose, kau benar-anak yang baik hati. Aku akan membalas budi baikmu.”

Jose terbelalak kaget saat nenek tua itu seketika memutar tubuhnya secepat kilat dan berubahlah menjadi seorang peri yang cantik dan bercahaya.

“Ketahuilah, Nak…! Aku adalah Dewi Biola dari negeri musik di balik awan. Aku tengah mencari pemuda yang budiman untuk kuwarisi sebuah biola.”

Dewi Biola lalu menyerahkan biola berwarna coklat gelap yang mengkilap. Jose hanya terpaku memandang peri itu tanpa sepatah katapun.

“Jangan khawatir, Nak. Aku akan melatihmu sampai engkau mahir memainkannya.” tukas Dewi Biola.

Semenjak itu, Jose dilatih bermain biola oleh Dewi Biola. Dia jadi jarang membantu ayahnya bekerja di ladang. Semula, ayahnya marah. Namun, akhirnya ia menyadari bahwa anaknya itu punya kepandaian baru, memainkan biolanya dengan sangat mahir.

Setelah Jose mahir menguasai alat musik biola, dia memutuskan untuk merantau ke kota. Untuk mencapai kota ditempuhnya dengan jalan kaki. Di tengah perjalanan, dia beristirat di sebuah gubuk kosong. Dia tertidur pulas setelah sekian lama dia berjalan.

Ketika terbangun, dia kaget. Biolanya hilang. Jose berlari kesana kemari untuk mengetahui siapa yang mengambil biolanya itu. Namun, tidak ada seorang pun yang dia temui. Jose makin bingung. Untuk kembali ke desanya dia merasa malu pada orang tuanya. Sementara, biolanya hilang. Akhirnya, dia tetap bertekad pergi menuju kota.

Sesampainya di sebuah pohon, ia ingin sekali istirahat karena kelelahan. Namun, di sana sudah ada seseorang yang tinggi besar dengan raut muka yang tidak ramah, meskipun dia sedang tertidur pulas. Di sebelahnya teronggok sebuah buntelan miliknya. Tersembul di ujung buntalan itu ujung biola. Rupanya orang inilah yang mengambil biolanya. Jose sempat ragu untuk mengambilnya karena orangnya sepertinya bukan orang baik-baik. Namun dia telah bertekad untuk mengambil biola itu setelah ada bisikan gaib.

Dengan mengendap-endap, akhirnya dia berhasil mendapatkannya kembali miliknya itu. Akan tetapi naas, ketika beberapa langkah Jose menjauh dari orang itu, tiba-tiba orang itu terbangun dan membentak Jose keras sekali. Jose kaget dan mundur sambil ketakutan. Tiba-tiba, bisikan gaib kembali terngiang. Setelah yakin bisikan itu adalah untuk menolongnya, maka Jose segera memainkan biolanya. Ajaib…. Orang itu tiba-tiba seperti terpaku dan memandang lemah tak bertenaga pada Jose.

Syahdan di kota yang bakal dituju Jose, tersiar kabar bahwa Puteri Raja Negeri itu terbaring sakit keras, begitu cerita orang. Di setiap sudut kota terpampang sayembara barangsiapa yang mampu menyembuhkan puteri raja, akan mendapat hadiah. Sayembara itu sampailah ke telinga Jose. Dia teringat akan biolanya. Siapa tahu mampu menyembuhkan Sang Puteri.

Sampailah Jose di depan gerbang Istana yang dijaga ketat oleh 6 penjaga. Jose tak berani mendekat, tetapi dengan sigap ia memainkan biola. Anehnya, lantunan biola itu sampailah ke telinga raja di dalam istana.

Raja yang begitu terpesona dengan nada biola itu, langsung memerintahkan para prajuritnya unutk mencari sumber nada itu. Digiringnya Jose ke istana raja. Anehnya, para prajurit memperlakukan jose seperti tamu agung undangan raja.

“Siapakah engkau wahai pemuda?” tanya Baginda

“Hamba Jose, Paduka. Hamba berasal dari desa perbatasan negeri ini. Hamba ke sini untuk mencoba menyembuhkan Tuan Puteri.” jawab Jose.

Sang Raja merasa heran. Kelihatannya Jose dari sosoknya bukanlah seorang tabib. Namun demikian, raja mempersilakannya untuk menemui puterinya.

Di kamar itu, terbujur seorang gadis yang sangat pucat dan kurus. Dengan konsentrasi penuh mulailah Jose memainkan biolanya. Begitu lima bait nada lagu diperdengarkan, alangkah kagetnya semua yang hadir. Putri itu tiba-tiba terbangun seperti baru bangun tidur. Sejak saat itu, puteri raja dinyatakan sembuh total.

Atas jasanya menyembuhkan Sang Puteri, Jose dianugerahi Bintang Jasa Istana. Kini ia diangkat menjadi pemain musik istana yang terkemuka.

 

*) Penulis adalah ibu dari tiga anak yang tinggal di Bandung, menyukai dongeng anak dan puisi

Tags: ceritacerita anakdongengdongeng anakfiksi
SendShareTweet

Related Posts

Lemari Jati Antik

26 Agustus 2020

Discussion about this post

Recent Post

Waspada ! Isyu Komunisme Yang Dihembuskan GN Jelang 30 September, Diindikasikan Akan Terjadi Operasi Teror Provokasi Aksi Kekacauan Dilakukan Pasukan Siluman Loyalis GN

Waspada ! Isyu Komunisme Yang Dihembuskan GN Jelang 30 September, Diindikasikan Akan Terjadi Operasi Teror Provokasi Aksi Kekacauan Dilakukan Pasukan Siluman Loyalis GN

25 September 2020
Catatan Untuk Diriku

Catatan Untuk Diriku

17 September 2020

TETANGGA BARU

4 September 2020

Popular Post

    Recommended

    Nasibmu, Puntung Rokok

    Nasibmu, Puntung Rokok

    4 Agustus 2020

    CARA MENGATUR DURASI ZOOM YANG BASIC AGAR DAPAT LEBIH DARI 40 MENIT

    28 Agustus 2020
    Edi Rakhman's Blog

    Copyright © 2020 Edi Rakhman – All Right Reserved.

    • Sitemap
    • Privacy Policy
    • Terms & Conditions
    • Disclaimer
    • Contact

    No Result
    View All Result
    • Beranda
    • Profil
    • Jurnal
    • Kolom
      • Cerpen
      • Cerita Misteri
      • Dongeng
      • Hobby
      • Opini
      • Puisi
    • Artikel
      • Kebangsaan
      • Agama
      • IPTEK
    • Aplikasi
      • DESAIN LAD
      • LOGMAT
      • JARKOM
      • OTIS
      • SKI
      • DASSTEL

    Copyright © 2020 Edi Rakhman – All Right Reserved.

    Login to your account below

    Forgotten Password? Sign Up

    Fill the forms bellow to register

    All fields are required. Log In

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In